Eksplisit.Com,Jakarta – II Kerukunan Keluarga Sulawesi
Selatan (KKSS) sebagai
organisasi berbasis kedaerahan
memiliki peran strategis dalam memperkuat solidaritas dan meningkatkan
kesejahteraan warga asal Sulawesi Selatan di perantauan.
MUBES XII KKSS tahun 2025 yang akan segera diselenggarakan menjadi momentum krusial dalam memilih pemimpin yang akan membawa organisasi ini ke arah yang lebih baik dalam lima tahun mendatang. Oleh karena itu, penting bagi warga KKSS untuk menentukan pilihan yang tepat dengan mempertimbangkan aspek kepemimpinan yang ideal.
Kepemimpinan dalam perspektif Akademis
Kepemimpinan dalam konteks organisasi kemasyarakatan (ORMAS) seperti KKSS tidak hanya bergantung pada Popularitas atau Retorika semata. Berbagai teori kepemimpinan menekankan bahwa seorang pemimpin harus memiliki visi, integritas, serta kapabilitas dalam mengelola organisasi dan memimpin anggota menuju tujuan bersama.
Menurut teori kepemimpinan transformasional yang dikemukakan oleh Bass dan Avolio (1994), seorang pemimpin harus mampu menginspirasi, memberikan motivasi, serta menjadi panutan bagi anggotanya. Hal ini sangat relevan dalam pemilihan Ketua KKSS, mengingat organisasi ini memerlukan figur yang tidak hanya visioner tetapi juga mampu mengeksekusi kebijakan yang membawa manfaat nyata bagi seluruh warga KKSS.
Integritas Sebagai Pilar Utama
Integritas
merupakan kualitas mendasar yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Pemimpin
yang berintegritas memiliki konsistensi antara kata dan tindakan, tidak mudah
terpengaruh oleh kepentingan sesaat, serta berkomitmen pada nilai-nilai moral yang tinggi.
Seorang Ketua KKSS yang
ideal harus mampu menjaga kepercayaan warga dengan menunjukkan
keteguhan sikap dalam menghadapi tantangan, serta tidak mudah berubah haluan hanya karena tekanan atau kepentingan tertentu.
Kapabilitas dan Kemampuan Leadership
Selain integritas, kemampuan kepemimpinan juga menjadi faktor kunci dalam menentukan efektivitas seorang Ketua KKSS. Menurut Northouse (2018), kepemimpinan yang efektif mencakup kompetensi dalam
pengambilan keputusan, komunikasi yang jelas, serta kemampuan dalam membangun hubungan baik dengan berbagai pihak. Ketua KKSS yang akan datang harus mampu mengelola organisasi secara profesional, memahami dinamika sosial yang berkembang, serta memiliki strategi yang jelas dalam memperjuangkan kepentingan warga KKSS.
Menolak Pemimpin Bermodal Retorika Semata
Salah
satu tantangan dalam pemilihan pemimpin organisasi, adalah keberadaan calon
yang hanya mengandalkan retorika tanpa diiringi
rekam jejak dan kompetensi yang memadai. Dalam konteks organisasi KKSS,
warga harus jeli dalam menilai calon Ketua yang memiliki pengalaman,
kontribusi nyata, serta kemampuan dalam membawa organisasi ini ke tingkat yang lebih baik. Pemimpin yang hanya mengandalkan "omon- omon" (sekadar berbicara tanpa tindakan nyata) berpotensi membawa KKSS ke arah yang stagnan atau bahkan mengalami kemunduran.
Kesimpulan
MUBES XII KKSS merupakan momentum penting dalam menentukan masa depan organisasi ini. Oleh karena itu, warga KKSS harus memilih pemimpin yang tidak hanya memiliki visi dan misi yang jelas, tetapi juga memiliki integritas tinggi, kapabilitas yang memadai, serta komitmen dalam mengemban amanah dengan penuh tanggung jawab. Dengan memilih pemimpin yang tepat, KKSS akan semakin solid dan mampu memberikan kontribusi yang lebih besar bagi anggotanya maupun bagi masyarakat Sulawesi Selatan secara luas.
Eramas 2000, 26 Februari 2025
Muslimin Mawi
Aktivis dan Pemerhati organisasi
Tulis Komentar