Eksplisit.Com,Makassar.- Berkumpul berdiskusi dan menantikan saat-saat berbuka puasa, dilaksanakan komunitas pengelola jurnal ilmiah dari sejumlah Perguruan Tinggi (PT) baik negeri maupun swasta, Senin 27 Maret 2023.
Diskusi berjalan tanpa moderator, mendengarkan para pengelola Jurnal Ilmiah terindeks nasional SINTA, bahkan yang internasional (Scopus) berkomentar. Kesimpulannya 'amal jariah' membantu dan membimbing dosen dan guru menerbitkan manuskrip ilmiah mereka saat Beban Kerja Dosen (BKD).
Demikian ujar Prof. Amirullah Abduh, Ph.D, Ketua Pusat Publikasi dan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) Universitas Negeri Makassar (UNM), saat diskusi dimulai. Pengalamannya yang memadai, membuat Prof. Amirullah, yang juga Ketua Naifaderu, editor in chief IJOLE Scopus Q1, itu lebih terlihat santai, dan banyak senyum.
Menurut Prof. Amirullah "Perlu Kolaborasi pengelola jurnal di Sulsel mengadakan suatu bentuk kegiatan pengelolaan jurnal ilmiah secara periodik dan berkesinambungan, sehigga output yang dihasilkan berdampak positif terhadap manajemen dan tata kelola jurnal," ujarnya.
Hal itu dibenarkan Dr. Ir. Ramlan Mahmud, S.Pd M.Pd. Dewan Pengawas RJI Pusat, Editors JDM, Direktur Sains Global Institut. “Pada dasarnya manajemen sistem jurnal ilmiah dibutuhkan suatu time atau schedule lebih itens karena kebutuhan jurnal sekarang semakin meningkat, apalagi pemenuhan kepangkatan dan jabatan, Lektor Kepala (LK) diwajibkan SINTA-2,” paparnya.
Oleh karena itu perlu sinergi antara pengelola untuk saling berbagi pengalaman atau sharing, dan jangan lupa fokus pada bidang penulisan artikel ilmiah. Jika semuanya bagus, maka suatu jurnal pasti akan lebh baik value nya, utamanya dalam sistem standar penilaian akreditasi di ARJUNA tambahnya. Dr. Nani Harlinda Nurdin, M.Si. Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia Timur (UIT), yang juga pengurus Relawan Jurnal Indonesia (RJI) Sulsel, menambahkan perlunya upaya membangun kerjsama dan kolaborasi antar perguruan tinggi.
Dr. Nasri, dari Program Studi (Prodi) Ilmu Perpustakaan Universitas Hasanuddin (UNHAS), menyetujui diperlukannya kolaborasi dan program pembimbingan bagi dosen dalam menyiapkan manuskrip jurnal ilmiah. Mengungkapkan pengalamannya, Nurfardiansyah Bur, SKM, M.Kes. yang juga editors Jurnal Kesehatan UMI, SINTA-2, mengemukakan pemikirannya tentang perlunya pengembangan program yang secara organisasi mampu menjangkau lebih luas kolaborasi yang selama ini sudah berjalan, terutama dengan pola pengelolaan yang lebih smart dan terbuka. Sedangkan Dr. Sahabuddin S.Pd M.Pd. yang juga Editor In chief Competitor UNM, mengajukan pentingnya agenda yang lebih terencana.
Muhammad Ihsan, S.Pd. M.Pd. Editors Gojokka, bersama Dr. Ramlan di Sains Global Institut, menyarankan pentignya jejaring komunikasi yang mengarah pada kemitraan. Zulkarnain Hamson, S.Sos. M.Si. Editor In Chief Jurnal Pranata Edu FISIP UIT, mengungkapkan pengalaman semasa menjabat Wakil Rektor IV, bidang Publikasi, Kerjasama dan Inovasi, sangat banyak pimpinan perguruan tinggi yang berharap menaikkan peringkat kampus melalui karya ilmiah dosen dan mahasiswa.
Diskusi berakhir dengan kesimpulan memanfaatkan waktu menjelang berbuka puasa seperti bisa sharing pengalaman dari rutinitas setiap hari dalam mengelola jurnal yang ada, apalagi bulan suci ramadhan perlu ajang silaturrahim antar pengelola jurnal yang ada khususnya di Sulsel. Agenda lanjutan akan ditentukan, dengan setiap pengelola jurnal sebagai tuan rumah.(@)
Tulis Komentar