Alasan Toprak Pakai Nomor Tujuh di MotoGP 2026

$rows[judul] Keterangan Gambar : Toprak Razgatlioglu bersama Yamaha Pramac di Sirkuit Ricardo Tormo. Foto/Steve Wobser / Getty Images

Eksplisit.Com - II Juara dunia WSBK 2025, Toprak Razgatlioglu resmi memulai debutnya di MotoGP dengan mengikuti tes pramusim bersama tim barunya Pramac Yamaha di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Rabu (18/11/2025).

Toprak dengan kendaraan  Yamaha YZR-M1 bermesin V4 turun menggunakan nomor start 7. Hal ini berbeda dengannya yang sangat identik dengan nomor 54 selama berkarir di WSBK.

Mau tak mau Toprak harus memilih nomor start baru. Pasalnya di MotoGP nomor 54 telah dipakai oleh Fermin Aldeguer.

Nomor tujuh sebenarnya bukan hal baru bagi eks pebalap BMW motorrad tersebut, ia pernah menggunakannya saat tampil di Dunlop Cup pada tahun 2011 dan 2012. Nomor 7  juga mengidentifikasi provinsi Antalya (diterjemahkan sebagai Adalia), tempat asalnya: nomor plat kendaraannya disana adalah 07.

Nomor 7 juga identik dengan mendiang ayahnya Arif Razgatlioglu, seorang pembalap motor dan stunt rider. 

Debutnya di Valencia terbilang memuaskan dengan membukukan catatan waktu  1:30,667 menit dan menempati posisi ke-18 tertinggal 1,294 detik dari waktu tercepat yang ditorehkan Raul Fernandez (Trackhouse Aprilia)

Manajer Pramac Gino Borsoi pun mengaku cukup puas dengan penampilan perdana sang rider. Bahkan El Turco berhasil melampaui rekan setimnya Jack Miller (Pramac Yamaha) dan pembalap tim pabrikan Yamaha Alex Rins yang masing-masing menempati posisi ke-20 dan 19.

“Banyak hal penting terjadi secara bersamaan bagi kami dan Yamaha. Empat pebalap sekaligus menunggangi V4 yang baru dan debut Toprak bersama kami, semuanya benar-benar luar biasa. Yang istimewa dari Toprak adalah, kami berkenalan dengan sangat baik. Dia orang yang sangat baik, rasanya sudah seperti teman lama,” ujar Borsoi.

Gino Borsoi menambahkan, “Toprak memahami dinamika motor dengan sangat baik dan sangat presisi. Dari umpan balik yang dia berikan, terlihat jelas bahwa dia benar-benar merasakan motornya. Menurut saya dia sangat cepat, jauh lebih cepat dari yang saya perkirakan, mengingat betapa minimnya pengetahuan yang dia miliki sejauh ini.”

“Yang paling membuat saya terkesan adalah pengeremannya, sungguh luar biasa. Meskipun dibandingkan dengan superbike, dia harus beradaptasi dengan ban dan motor ini serta belajar untuk mengurangi pengereman. Namun data menunjukkan bahwa dia telah memahami hal ini dan mulai menerapkannya agar lebih efisien,” imbuh Borsoi. (*)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)