Wastra Heritage Market (WHM) 2025 Makassar, Mewujudkan Identitas Budaya Sulsel dalam Ranah Fashion Kontemporer

$rows[judul] Keterangan Gambar : Pembukaan Wastra Heritage Market (WHM) 2025 di Mal Ratu Indah, Makassar.

Eksplisit.Com,Makassar - II Wastra Heritage Market (WHM) 2025 resmi digelar di Atrium Mal Ratu Indah Makassar mulai 24 hingga 27 Juli 2025.

Event akbar ini digagas oleh Indonesia Fashion Chamber (IFC) Chapter Makassar, kegiatan ini hadir sebagai bagian dari sinergi dengan Karya Kreatif Sulawesi Selatan (KKS), yang merupakan program tahunan Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sulawesi Selatan (KPwBI Sulsel).

Kolaborasi ini mengusung misi besar: membawa produk lokal Sulsel menembus pasar global melalui kekuatan budaya dan kreativitas.

Wastra Heritage Market bukan sekadar pameran biasa, melainkan sebuah gerakan kolektif untuk mengangkat kembali kain tradisional nusantara, khususnya dari Sulawesi Selatan, dalam balutan desain kontemporer.

Kain yang selama ini dianggap sebagai warisan budaya, kini diposisikan sebagai komoditas kreatif bernilai ekonomi tinggi yang relevan dengan gaya hidup modern.

Ketua IFC Chapter Makassar, Lily Gunawan, menjelaskan bahwa WHM menghadirkan berbagai rangkaian kegiatan menarik yang menggabungkan unsur fashion, kriya, kuliner, dan edukasi.

“Di event ini, kami menghadirkan fashion show, textile & food exhibition, talkshow fashion dan keuangan, kampanye sarung, serta beauty class. Semua kami kemas untuk menginspirasi masyarakat tentang pentingnya menjaga dan mengembangkan warisan budaya Sulsel,” ujarnya.

Tema “Heritage Market” dipilih sebagai cerminan misi besar IFC dan para mitra penyelenggara: menjadikan wastra sebagai kekuatan ekonomi kreatif yang mampu bersaing di pasar nasional dan internasional.

“Hal ini sejalan dengan dukungan dari Bank Indonesia Sulsel yang melihat potensi wastra dan produk UMKM Sulsel sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi daerah,” tuturnya.

Event ini menjadi wadah kolaboratif yang melibatkan banyak pihak, mulai dari pemerintah provinsi, pemerintah kota, asosiasi, komunitas kreatif, hingga akademisi.

Kolaborasi ini diyakini akan mendorong perkembangan industri tekstil, fashion, kriya, dan kuliner lokal yang lebih pesat dan berkelanjutan.

Tak hanya menampilkan karya-karya terbaik dari pelaku usaha dan desainer lokal, WHM 2025 juga menjadi ajang edukasi bagi masyarakat agar lebih menghargai dan mencintai produk dalam negeri.

“Talkshow finansial dan edukasi bisnis turut dihadirkan untuk memperkuat kapasitas pelaku UMKM lokal dalam menembus pasar yang lebih luas,” tuturnya.

Menurut Lily, penyelenggaraan WHM 2025 ini bukan hanya menjadi momen perayaan budaya, tetapi juga bentuk konkret dari strategi hilirisasi sektor ekonomi kreatif.

“Kita ingin masyarakat sadar bahwa membeli produk lokal berarti ikut menjaga budaya dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah,” katanya.

Masyarakat Makassar dan sekitarnya diajak untuk hadir dan menikmati atmosfer penuh inspirasi dari WHM 2025.

“Selain berbelanja produk lokal berkualitas, pengunjung juga dapat menyaksikan langsung inovasi dan kreativitas dalam pengolahan kain tradisional menjadi produk fashion dan kriya yang modern,” ucapnya,

Dengan berlangsungnya Wastra Heritage Market x Karya Kreatif Sulsel 2025, Makassar kembali menegaskan posisinya sebagai pusat pengembangan industri kreatif kawasan timur Indonesia.

“Warisan budaya tak lagi hanya untuk dikenang, tetapi menjadi bagian dari masa depan yang menjanjikan,” ucapnya

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan, Rizki Ernadi Wimanda mengatakan Wastra sendiri menjadi tema utama KKS 2025. Di harapkan untuk melihat wastra bukan hanya sebagai produk budaya, tetapi sebagai alat transformasi sosial dan ekonomi.

“Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat mendorong ekosistem wastra yang kuat dan terhubung secara digital, menciptakan lapangan kerja baru, memperluas akses pasar, dan memperkuat identitas budaya daerah”,ucapnya.

Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman mengatakan sejumlah dukungan nyata Pemerintah Provinsi terhadap pengembangan UMKM di bidang wastra.

Di antaranya kata dia, melalui kurasi produk kreatif, mempromosikan produk UMKM pada event nasional dan internasional, mendorong sertifikasi dan standarisasi pelaku UMKM, serta rencana membuka marketplace Bajubodo milik Pemprov untuk umum.

“Semoga kegiatan ini menjadi awal dari kegiatan besar lainnya saya juga mengharapkan kontribusi seluruh perbankan dan pihak lainnya dalam pengembangan UMKM lokal,” pungkasnya. (*)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)