Eksplisit.Com, Bone – II Dalam sebuah upacara adat yang penuh makna, Dewan Adat Saoraja
Kabupaten Bone resmi menganugerahkan gelar adat kepada Penjabat Gubernur
Sulawesi Selatan Bahtiar Baharuddin.
Dengan nama Daeng
Mappuji, gelar ini melambangkan sosok pemimpin yang penuh cinta dan kasih
sayang terhadap masyarakatnya, berwibawa, dan tegas dalam menjalankan amanah
dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Upacara pengukuhan ini
dilangsungkan di Arajang, Rumah Jabatan Bupati Bone, Jum’at, 19 April 2024,
yang dilaksanakan setelah prosesi adat pra Mattompang Arajang.
Tokoh adat Bone, Andi Yusha
Tenri Tappu, menjelaskan, pengukuhan gelar adat kepada Bahtiar Baharuddin
diberikan karena asli orang Bugis Bone, atau dalam Bahasa Bugis dikenal sebagai
Tau Deceng Wija Tau Bone, sebagai orang baik keturunan Bone.
“Semua yang
berkontribusi kepada Bone di masa lampau itu dapat dikukuhkan sebagai Tau
Deceng,” ujarnya.
Dia menguraikan bahwa
ada dua jenis pengukuhan untuk orang Bone asli, yaitu dengan nama Petta dan
Daeng. Andi Muhammad, mantan Pangdam XIV Hasanuddin dan cucu Raja Bone ke-32
Andi Mappanyukki, dikukuhkan dengan gelar bangsawan Bugis Petta. Sementara itu,
Bahtiar Baharuddin yang dikukuhkan sebagai Tau Deceng diberikan gelar
kebangsawanan Daeng.
“Jadi tinggal dikukuhkan
karena asli Bone. Kalau Andi diberi Pa’ Petta-nya kalau Tau Deceng diberi Pa’
Daeng-nya,” jelasnya.
Bahtiar sendiri mengaku
merasa terhormat atas pengukuhan ini. “Saya lahir dan besar di Bone. Kejadian
hari ini mungkin sudah menjadi rencana Tuhan. Bagi saya, ini adalah penghargaan
yang sangat berarti sebagai bagian dari keluarga besar Bone,” tutur Bahtiar.
Bahtiar mengatakan,
pemberian gelar ini tidak hanya merupakan sebuah penghargaan, tetapi juga
membawa pesan dan tanggung jawab yang besar.
“Kepercayaan yang
diberikan oleh rakyat Bone melalui pemuka adat dan budaya memberikan karakter
tersendiri kepada saya. Ini menjadi pengingat bagi saya bahwa seorang pemimpin
harus selalu dekat dengan rakyatnya,” ungkapnya.
Dengan rasa syukur,
Bahtiar menyampaikan terima kasihnya. “Tabe maraja sedalam-dalamnya,
penganugerahan ini juga mengandung tanggung jawab bagi saya untuk bersikap,
bertingkah, dan berbuat lebih baik lagi. Saya harus memancarkan karakter
pemimpin sesuai dengan gelar yang telah diberikan,” tuturnya penuh haru. (*)
Tulis Komentar