Eksplisit.Com,Barru - II — Sebagai upaya meningkatkan keselamatan kerja di sektor perikanan, khususnya bagi kelompok nelayan, tim pengabdian masyarakat (PPMU-PKM Unhas) yang diketuai oleh Prof. Dr. dr. Syamsiar S. Russeng, MS menyelenggarakan kegiatan edukasi bertajuk “Keselamatan Menyelam bagi Kelompok Nelayan sebagai Upaya Pencegahan Risiko Kecelakaan di Laut”. Hari Sabtu (28/6/2025) Kegiatan PKM dilaksanakan di Kelurahan Sumpang Binangae, Kabupaten Barru.
Kegiatan ini dimulai pukul 13.00 WITA dengan registrasi peserta dan pengisian pre-test, lalu dilanjutkan dengan acara pembukaan. Acara ini mendapat antusiasme tinggi dari para nelayan sebagai peserta utama, mengingat tingginya risiko kecelakaan kerja yang mereka hadapi sehari-hari di laut.
Kegiatan ini dihadiri oleh tim PKM Unhas, Lurah Sumpang Binangae dan peserta berjumlah 30 orang. Dalam sambutan Badaruddin selaku Lurah menyampaikan terima kasih kepada Tim atas edukasi yang luar biasa yang diberikan ke masyarakatnya hari ini karena sesuai dengan kebutuhan mereka.
Adapun ketua tim, Prof. Syamsiar menyampaikan harapan agar edukasi ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dari kelompok nelayan demi keselamatannya saat menyelam/melaut.
Dalam sesi materi pertama, Prof. Dr. Lalu Muhammad Saleh, SKM., M.Kes memaparkan pentingnya edukasi keselamatan dan kesehatan kerja bagi nelayan. Ia menekankan bahwa perlindungan terhadap kelompok pekerja informal seperti nelayan harus menjadi perhatian bersama, karena mereka berkontribusi besar terhadap ketahanan pangan laut nasional. Edukasi ini juga selaras dengan upaya pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 3, yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera, serta SDG 8, Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, dengan memastikan bahwa nelayan bekerja dalam kondisi yang aman dan manusiawi.
Dilanjutkan oleh Prof. Dr. dr. Syamsiar S. Russeng, MS, peserta diberikan pemahaman praktis tentang pertolongan pertama pada kecelakaan di laut, mulai dari penanganan korban tenggelam hingga cedera kerja lainnya. Materi ini sangat relevan karena akses layanan kesehatan di tengah laut sangat terbatas, sehingga keterampilan P3K menjadi krusial sebagai langkah penyelamatan pertama.
Materi selanjutnya terkait teknik menyelam yang safety, yang dipandu langsung oleh Dr. Agus Bintara Birawida, S.Kel., M.Kes. Dalam materi ini, peserta dijelaskan bagaimana teknik menyelam yang safety sehingga risiko-risiko yang mungkin terjadi dapat dihindari. Selain memperkuat aspek praktis keselamatan kerja, pendekatan ini turut mendukung SDG 14: Ekosistem Laut, karena memperkuat kapasitas nelayan dalam menghadapi risiko tanpa merusak ekosistem laut melalui praktik-praktik tidak aman.
Acara kemudian ditutup dengan penyerahan plakat, sesi foto bersama, dan pengisian post-test sebagai bentuk evaluasi pemahaman peserta. Kegiatan ini tidak hanya memperkuat kapasitas individu, tetapi juga menunjukkan pentingnya kemitraan lintas sektor (SDG 17) antara akademisi, pemerintah lokal, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman bagi nelayan.
Melalui kegiatan ini, diharapkan muncul kesadaran kolektif bahwa keselamatan kerja bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi bagian dari pembangunan berkelanjutan yang inklusif dan berpihak pada kelompok pekerja rentan seperti nelayan.
Adapun kegiatan PPMU-PKM ini dapat terlaksana atas dukungan pendanaan dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unhas di Tahun 2025.
Tulis Komentar